Aamiin.
Berikut materinya:
RINGKASAN
MATERI EKONOMI SEMESTER DUA KELAS X
BAB 1 ILMU EKONOMI
A. Pengertian Dan Pembagian
Ilmu Ekonomi
Berikut adalah pengertian ilmu ekonomi menurut para
ahli ekonomi.
1.
Menurut Pamuel Samuelson, ilmu ekonomi adalah
suatu budang studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan
atau tanpa penggunaan uang dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas
tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan sekarang dan di masa
akan datang kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.
2.
Menurut Mankiw, ilmu ekonomi adalah studi
tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu terbatas dan
langka.
Secara umum, ilmu
ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersifat tidak terbatas
dengan jumlah alat pemuas kebutuhan yang bersifat terbatas.
Ilmu ekonomi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
sebagai berikut.
1.
Ekonomi
Deskriptif
Ekonomi deskriptif adalah bagian dari ilmu ekonomi
yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu Negara atau
daerah pada suatu masa tertentu.
2.
Teori Ekonomi
Toeri ekonomi adalah ilmu yang menganalisis tentang
hubungan antara variable ekonomi.
a.
Teori Ekonomi
Mikro
Berdasarkan
pada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro dapat
dedefinisikan sebagai suatu bidang studi dalam ekonomi yang menganalisis mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian seperti penawaran,
permintaan, dan harga barang/jasa. Objek penelitian teori ekonomi mikro adalah
:
1)
Rumah tangga
konsumsi (perorangan).
2)
Rumah tangga
produksi (perusahaan).
3)
Cabang perusahaan
atau industri.
Masalah
dalam ekonomi mikro dapat dikelompokkan menjadi 3 pertanyaan, yaitu :
1)
Apakah
jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi?
2)
Bagaimana cara
memproduksi barang dan jasa tersebut?
3)
Untuk siapa
barang dan jasa tersebut diproduksi?
Tiga
pertanyaan tersebut terangkum dalam teori utama ilmu ekonomi mikro yaitu :
1)
Teori Harga
Menganalisis
tentang interaksi antara permintaan dan penawaran barang dan jasa dalam suatu
pasar, bentuk pasar, elastisitas permintaan dan penawaran, dan lainnya.
2)
Teori produksi
Menganalisis
tentang masalah biaya produksi, jumlah produksi, dan tingkat produksi optimal
sehingga dapat mencapai laba maksimal.
3)
Teori Distribusi
Menganalisis
tentang masalah-masalah pendistribusian factor-faktor produksi, tingkat upah
tenaga kerha, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, dan
tingkat keuntungan dari perusahaan.
b.
Teori Ekonomi
Makro
Teori
ekonomi makro mempelajari totalitas atau keseluruhan masalah-masalah dalam
kegiatan perekonomian. Ringkasnya, masalah utama ekonomi makro yang dihadapi
suatu negara adalah masalah pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan
kegiatan ekonomi, masalah pengangguran, inflasi, ketimpangan neraca pembayaran,
dan perdagangan.
c.
Ekonomi Terapan
Adalah
bagian dari cabang ekonomi yang membahas secara khusus tentang penerapan teori
ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi.
B. Permasalahan Ekonomi Negara
Berkembang
1.
Rendahnya Standar
Hidup
a.
Pendapatan
Nasional Perkapita yang rendah
b.
Distribusi
pendapatan yang tidak merata
c.
Tingkat
kemiskinan yang tinggi
d.
Rendahnya tingkat
kesehatan
e.
Pendidikan yang
tertinggal dibandingkan dengan pendidikan di negara maju
2.
Produktivitas
yang rendah
3.
Tingakat
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Ketergantungan yang Tinggi
4.
Tingkat
Pengangguran yang Tinggi
5.
Tingkat
Produktivitas Pertanian yang Rendah dan Ketergantungan Pada Sektor Pertanian
6.
Sistem Hukum dan
Infrastruktur yang Tidak Mapan
7.
Ketergantungan
pada Dunia Internasional
C. Permasalahan Ekonomi Negara
Maju
1.
Sumber Daya
Manusia
a.
Kurangnya Tenaga
Kerja
b.
Restrukturisasi
Perusahaan
Restrukturisasi
Perusahaan adalah sebuah kebijakan untuk merampingkan besarnya perusahaan, baik
dari segi organisasi maupun jumlah tenaga kerja dengan tujuan agar perusahaan
dapat berjalan dengan lebih efisien dan menguntungkan.
2.
Masalah
Globalisasi Ekonomi
a.
Masuknya Produk
Negara Berkembang ke Negara Maju
b.
Masuknya Tenaga
Kerja Negara Berkembang ke Negara Maju
c.
Perpindahaninvestasi
Dari Negara Maju ke Negara Berkembang
d.
Krisis ekonomi
Negara Berkembang
3.
Lingkungan Hidup
D. Kebijakan Ekonomi
1.
Tujuan-Tujuan
Kebijakan Ekonomi Makro
a.
Menstabilkan
kegiatan ekonomi.
b.
Penggunaan tenaga
kerja utuh tanpa inflasi.
c.
Menghindari
masalah inflasi.
d.
Mewujudkan
pertumbuhan ekonimi yang utuh.
e.
Mengukuhkan
neraca pembayaran dan kurs valuta asing.
2.
Bentuk-Bentuk
Kebijakan Fiskal
a.
Bentuk-bentuk
kebijakan ekonomi makro, diantaranya kebijakan fiscal, kebijakan moneter, dan
kebijakan segi penawaran.
b.
Bentuk-bentuk
kebijakan ekonomi mikro, diantaranya kebijakan harga terandah (Floor Price)
dan kebijakan harga tertinggi (Ceiling Price).
BAB 2 PENDAPATAN
NASIONAL
A. Deskripsi Pendapatan
Nasional
1.
Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh factor-factor produksi yang digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
2.
Konsep Pendapatan Nasional
a.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Produk Domestik Bruto atau sering disebut Gross
Domestic Product adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga
masyarakat dalam suatu Negara (termasuk warga negara asing) dalam suatu periode
tertentu.
b. Produk Nasional Bruto (PNB)
atau Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh factor-faktor produksi milik warga negara
sendiri yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. Barang dan jasa
yang dihasilkan oleh warna negara asing yang sedang berada di negara tersebut
tidak dihitung.
|
|
c.
Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)
NNP adalah nilai semua barang dan jasa yang
dihasilkan warga negara dalam waktu satu tahun setelah dikurangi penyusutan
aatas barang-barang modal.
d.
Pendapatan Nasinal Neto (PNN) atau Net National Income (NNI)
PNN dalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik factor produksi.
Pajak
tidak langsung misalnya pajak penjualan, pajak impor, bea elspor, dan cukai.
e.
Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI)
|
f.
Pendapatan Disposibel Disposable Income (DI)
|
B.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRP)
1. Pengertian PDRP
PDRP adalah
jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah dalam satu tahun tertentu. PDRP
merupakan salah satu indicator ekonomi makro yang digunakan untuk mengevaluasi
hasil-hasil pembangunan disuatu daerah dalam lingkup kabupaten dan kota.
C.
Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Pendekatan Produksi
Dalam
pendekatan produksi pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sector productive dalam
perekonomian.
Keterangan :
NI =
National Income
VA =
value added (nilai tambah)
n =
jumlah sector
2.
Pedekatan Pendapatan
Pendapatan nasional dihitung
dengan cara menjumlahkan semua pendapatandari masing-masing factor produksi
pada periode tertentu.
Keterangan :
w =
wage (upah)
i =
interest (bunga)
r =
rent (sewa)
𝝅 = profit (laba)
3.
Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan nasional dihitung
dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran sector ekonomi yaitu rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode
tertentu.
Keterangan :
C = comsumtion
I = investment
G = govertment expenditure
X = expor
M = impor
D. Tujuan dan Manfaat
Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan
Tujuan penghitungan
pendapatan nasional adalah untuk mendapatkan taksiran yang actual mengenai
nilai barang da jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun.
2.
Manfaat
a.
Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara apakah agraris,
industry dan lain-lain.
b. Untuk mengetahui perkembangan
perekonomian dari tahun ke tahun.
c.
Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu masyarakat.
d. Untuk membandingkan
perekonomian antar negara.
e. Sebagai pedoman bagi
pemerintah untuk mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan
perekonomian masyarakat.
E. Pendapatan Per Kapita
1.
Pengertian dan Manfaat Pendapatan Per Kapita
Pendapatan perkapita adalah
pendapatan rata-rata penduduk suatu negara. Rumus untuk menghitung pendapatan
per kapita yaitu :
|
|||
|
atau
Manfaat pendapatan perkapita
yaitu:
a.
Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan suatu
negara dari tahun ke tahun.
b. Sebagai data perbandingan
tingkat kesejahteraan antar negara.
c.
Sebagai data perbandingan tingkat standar hidup dengan negara lain.
d. Sebagai data untuk mengambil
kebijakan di bidang ekonomi.
2. Ketimpangan Distribusi
Pendapatan
Ada 2 indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
distribusi pendapatan suatu negara, yaitu:
a.
Koefisien Gini/Gini Ratio
Adalah
analisis yang digunakan untuk mengukur distribusi pendapatan masyarakst suatu
daerah/negara pada suatu periode. Koefisien gini dapat degambarkan dalam bentuk
kurva Lorenz.
b. Kriteria Bank Dunia
Distribusi
Pendapatan
|
Tingkat Ketimpangan
|
Kelompok 40 % penduduk
termiskin < 12 % dari total pengeluaran
|
Tinggi
|
Kelompok 40 % penduduk
termiskin < 12 % - 17 % dari total pengeluaran
|
Sedang
|
Kelompok 40 % penduduk
termiskin > 17 % dari total pengeluaran
|
Rendah
|
BAB 3
INDEKS HARGA DAN INFLASI
A. Deskripsi Indeks Harga
1.
Pengertian Indeks Harga
Angka Indeks adalah sebuah
rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur suatu
variable pada kurun waktu atau lokasi tertentu relative terhadap besarnya
variable yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Tujuan angka indeks adalah
untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang
berlainan. Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun
yang dihitung dengan tahun dasar.
2.
Jenis-jenis indeks harga
a.
Indeks Harga Konsumen adalah perbandingan perubahan harga pada periode
tertentu dengan harga periode dasar dari komoditas yang diminta konsumen.
b. Indeks Harga Perdagangan
Besar adalah angka yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada harga pembelian
barang oleh pedagang besar.
c.
Indeks paritas adalah indeks harga yang berhubungan dengan penetapan
harga dasar barang-barang hasil panen.
3. Ciri-ciri Harga dan Indeks Harga
a.
Ciri-ciri Harga
1) Kenaikan dan penurunan harga tergantung pada jumlah permintaan
barang di masyarakat.
2) Harga dapat dijadikan sebagai alat penentuan nilai suatu barang
dibandingkan barang lain.
3) Harga dapat dipengaruhi jumlah barang dan uang yang tersedia
dimasyarakat.
b. Ciri-ciri Indeks Harga
1) Indeks harga digunakan sebagai alat pengukur harga.
2) Indeks harga merupakan ukuran perbandingan dari suatu harga.
3) Indeks harga merupakan alat untuk memperlihatkan
perubahan-perubahan harga pada satu / berbagai jenis barang.
4. Peranan Indeks Harga Dalam Ekonomi
a.
Alat bagi pemerintah untuk
menetapkan kebijaksanaan dan harga di masa yang akan datang.
b. Indeks harga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran ekonomi.
c.
Indeks harga dapat
dijdikan dasar perbandingan untuk mengukur tingkat, kemajuan ekonomi masa
sekarang dan sebelumnya.
d. Indeks harga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan pola
dan kebijaksanaan ekonomi secara keseluruhan dan moneter.
B. Metode Penghitungan Angka Indeks
1. Indeks
Harga Relatif Sederhana
Indeks harga relatif sederhana (simple
relative price index) adalah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja,
baik untuk indeks produksi maupun indeks harga. Rumus indeks harga relative
sederhana yaitu:
atau
Keterangan :
It,0 = indeks harga pada tahun t dengan tahun dasar 0
Pt = harga pada tahun t
P0 = harga pada
tahun 0
Q1 = produksi dalam
tahun t
Q2 = produksi pada
tahun 0
2.
Angka Indeks Gabungan
a.
Indeks
Agregatif Tidak Tertimbang
Merupakan indeks yang terdiri dari beberapa barang (kelompok
barang), misalnya indeks impor Indonesia, indeks impor Indonesia, dan lainnya.
Rumus indeks Agregatif Tidak Tertimbang yaitu:
atau
b.
Indeks
Rata-Rata harga Relatif
dimana n = banyaknya jenis barang
c.
Indeks
Agregatif Tertimbang
Adalah indeks yang dalam pembuatannya telah dipertimbangkan
factor-factor yang akan memengaruhi naik turunya angka indeks tersebut. Angka
indeks agregatif tertimbang terbagi menjadi 3 jenis, yakni Laspeyres, Paasche,
dan Fisher. Rumus masing-masing sebagai berikut.
1) Indeks Laspeyres
Rumus indeks harga agregatif tertimbang
Rumus
indeks produksi agregatif tertimbang
2) Indeks Paasche
Rumus indeks harga agregatif tertimbang
Rumus
indeks produksi agregatif tertimbang
3) Indeks Fisher
Keterangan
:
IL = indeks Laspeyres
IP = indeks Paasche
I = indeks Fisher
C. Inflasi
1. Pengertian
Inflasi adalah suatu kecenderungan kenaikan harga secara
terus-menerus dan berlaku secara umum yang akan mengakibatkan turunnya nilai
uang. Jiks inflasi timbul ketika pengangguran tinggi dan perekonomian menurun,
maka akan mengakibatkan stagflasi. Stagflasi menggambarkan
suatu keadaan dimana kegiatan perekonomian semakin menurun, pengangguran
semakin tinggi, dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga semakin
bertambah cepat.
a.
Jenis Inflasi
Menurut Penyebabnya
1) Demand full inflation atau inflasi yang disebabkan besarnya
permintaan.
2) Cost push inflation atau supply inflation atau inflasi yang
desebabkan kenaikan biaya produksi, yaitu kenaikan bahan baku dan kenaikan
upah.
b. Jenis Inflasi Dilihat dari Tingkat Keparahannya
1) Inflasi ringan (creeping inflation) yaitu inflasi yang besarnya
< 10% setahun.
2) Inflasi sedang yaitu inflasi yang besarnya mencapai 10%-30%
setahun.
3) Inflasi berat yaitu inflasii yang besarnya mencapai 30%-100%
setahun.
4) Hiper Inflasi (hyper inflation) yaitu inflasi yang besarnya >
100%.
c.
Inflasi Berdasarkan
Asalnya
1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation)
2) Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflation)
3.
Penyebab Timbulnya Inflasi Berdasarkan Teoti Inflasi
a.
Teori Kuantitas
Berdasarkan
teori kuantitas inflasi disebabkan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah uang yang beredar melebihi yang dibutuhkan masyarakat.
2) Harapan psikologis masyarakat mengenai kenaikan harga di masa
mendatang.
b. Teori Keynes
Berdasarkan
teori Keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya,
sehingga terjadi peningkatan permintaan secara keseluruhan yang melebihi jumlah
barang yang tersedia, akibatnya dalam masyarakat terjadi celah atau kekurangan
barang-barang akibat pengaruh inflasi.
c.
Teori
Strukturalis
Inflasi
yang terjadi dikaitkan dengan factor structural perekonomian suatu negara. Bagi
negara berkembang factor structural perekonomian menyangkut 2 hal, yaitu:
1) Ketidakelastisan penerima ekspor.
2) Ketidakelastisan penawaran atau produksi bahan makanan di dalam
negeri.
4.
Menghitung Laju Inflasi
a.
GNP Deflator
GNP
Deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang
dalam GNP guna mendapatkan nilai rill GNP.
Laju
inflasi dengan menggunakan GNP deflator adalah
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Laju
inflasi dengan menggunakan IHK adalah
c.
Indeks Harga
Produsen (IHP)
Laju
inflasi dengan menggunakan IHP adalah
5. Pihakyang
Diuntungkan dan Dirugikan Akibat Terjadinya Inflasi
a.
Pihak yang
diuntungkan yaitu para pengusaha, para pedagang, para spekulen, dan para
peminjam.
b. Pihak yang dirugikan yaitu para konsumen, masyarakat yang
berpenghasilan tetap, para pemborong atau kontraktor, para pemberi
pinjam/kreditor, dan para penabung.
6. Cara Mengatasi
Inflasi
a.
Kebijakan Moneter
1) Kebijakan Diskonto, dilakukan denan cara menaikkan tingkat suku
bunga.
2) Operasi Pasar Terbuka, dilakukan oleh bank sentral dengan menjual
atau membeli surat-surat berharga, baik milik pemerintah atau swasta.
3) Meningkatkan cash ratio.
b.
Kebijakan Fiskal
1) Pengeluaran kebijakan pemerintah.
2) Manaikkan tariff pajak.
3) Mengadakan pinjaman pemerintah.
c.
Kebijakan Nonmoneter
1) Mendorong pengusaha agar meningkatkan hasil produksi.
2) Menekan tingkat upah.
3) Pemerintah melakukan pengawasan sekaligus menetapkan harga
maksimal.
4) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
5)
Kebijakan
penentuan harga dengan cara menetapkan plafon harga.
BAB 4 KONSUMSI,
TABUNGAN, DAN INVESTASI
A.
Konsumsi dan
Tabungan
1. Hubungan antara
Konsumsi, Tabungan, dan Pendapatan
Menurut Keynes yang menentukan besarnya pengeluaran rumah tangga, baik pereorangan
maupun keseluruhan adalah pendapatan. Secara sistematis pendapatan dirumuskan
sebagai berikut.
a.
Ditinjau dasi
segi perorangan
|
|
||||
b. Ditinjau dari segi
perusahaan
|
2.
Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to
Consume)
a.
Kecenderungan
Mengkonsumsi Marginal/Marginal Propensity to Consume (MPC)
MPC = (C2-C1) : (Y2-Y1)
b.
Kecenderungan
Mengonsumsi Rata-Rata/Average Propensity To Consume (APC)
APC = C/Y
3. Kecenderungan
Menabung (Propensity to Save)
a.
Kecenderungan Menabung
Marginal/Marginal Propensity to Save (MPS)
MPS = (S2-S1) ; (Y2-Y1)
b.
Kecenderungan
Menabung Rata-Rata/Average Propensity to Save (APS)
APS = S / Y
4. Fungsi
Konsumsi dan Tabungan
|
Keterangan :
a = konsumsi otonom,
yaitu besarnya tabungan saat Y=0
|
1-b adalah (1-MPC)=
MPS, maka disimpulkan bahwa
5.
Angka Pengganda (Multiplier)
Angka
pengganda adalah angka yang menunjukkan tambahan pendapatan nasional akibat
adanya perubahan konsumsi atau tabungan. Angka pengganda (k) dirumuskan:
k = 1 / MPS
B.
Investasi
1.
Pengertian
Investasi adalah pengeluaran dari perusahaan atau
penanam modal untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian.
2.
Macam-Macam Investasi
a.
Investasi Rill adalah investasi terhadap barang-barang modal, meliputi
pembelian mesin-mesin, peralatan, atau gedung.
b. Investasi persediaan adalah
investasi dalam bentuk persediaan, baik bahan baku produksi maupun baraang jadi
yang akan digunakan sebagai cadangan dengan tujuan meningkatkan keuntungan di
masa akan datang.
c.
Investasi residensial adalah investasi dalam bentuk tempat tinggal,
seperti rumah, kantor, atau apartemen.
3. Tingkat Pengembalian Modal
Seorang pengusaha akan memperoleh keuntungan jika
tingkat pengembalian modal yang diperoleh lebih besar dari suku bunga yang
harus dibayar.
4. Tingkat Pengembalian Modal
Dan Investasi
Dari jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat
pengembalian modal yang diramalkan akan terbentuk suatu kurva yang disebut
efisiensi investasi marginal (marginal efficiency of investment/MEI).
5. Hubungan antara tingkat
Bunga dan investasi
Semakin tinggi tingkat bunga, semakin kecil
investasi yang terwujud.
BAB 5 UANG DAN PERBANKAN
A. Deskripsi Uang
1. Pengertian
dan Syarat Uang
Uang adalah sebagai
benda-benda yang dapat dapat disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantara
untuk mengadakan tukar-manukar atau perdagangan.
Syarat-syarat uang
diantayanya:
a.
Disenangi dan dapat diterima secara umum (acceptability).
b. Tahan lama dan tidak mudah
rusak (durability).
c.
Nilainya tetap dalam jangka waktu yang lama (stability of value).
d. Mudah disimpan dan mudah dipindahkan(portability).
e. Mudah dibagi tanpa
mengurangi nilai (divisibility).
f.
Memiliki satu kualitas saja (uniformity).
g.
Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity).
2. Fungsi
Asli Uang
a.
Sebagai alat tukar (medium of exchange).
b. Sebagai satuan hitung (unit
of account).
c.
Sebagai alat penyimpan nilai (store of value).
3. Fungsi
Turunan Uang
a.
Uang sebagai alat pembayaran.
b. Uang sebagai alat penyimpan
kekayaan.
c.
Uang sebagai pembayaran masa depan.
d. Uang sebagai alat untuk
menentukan harga.
4. Jenis-Jenis
Uang
a.
Uang Kartal
Adalah uang yang beredar sehari hari sebagai alat
pembayaran yang sah dan wajib diterima masyarakat. Uang kartal terdiri dari uang logam dan uang
kertas.
b.
Uang Giral
Merupakan tagihan yang ada di bank umum (demand deposit) yang dapat
digunakan sewaktu-waaktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral dapat
berupa cek, giro, atau telegraphic transfer.
5. Nilai
Uang
a.
Dilihat Dari Bahan Pembuatannya
1) Nilai intrinsic yaitu bahan
untuk membuat mata uang, misalnya beberapa nilai emas dan perak yang digunakan
untuk mata uang.
2) Nilai nominal yaitu nilai
yang tervantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang.
3) Nilai tukar yaitu kemampua
uang untuk ditukarkan dengan suatu barang(daya beli uang).
Berdasarkan nilai uang tersebut, maka
timbullah istilah berikut:
1) Full bodied money/uang
penuh. Dikatakan demikian apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama
nilainya dengan bahan yang digunakan.
2) Token money/uang tanda.
Apabila nilai yang tertera di atas uang lebih tinggi dati nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang
tersebut.
B. Permintaan Uang
Menurut teori Keynes permintaan uang
yang dilakukan masyarakat didasari oleh 3 macam motif, yaitu:
1.
Motif Transaksi (Transaction Motive).
2.
Motif Spekulasi (Speculation Motive).
3.
Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive).
C. Penawaran Uang
Para ahli ekonomi klasik membedakan
teori uang dalam dua bentuk yaitu:
1. Teori
Kuantitas Uang
Teori kuantitas uang
mempunyai pandangan bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan
perubahan yang sama persentasenya dengan perubahan harga.
2. Teori
Sisa Tunai
Teori ini berpendapat bahwa
perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama
tingkatnya.
Penawaran uang dipengaruhi oleh factor-factor yaitu
pendapatan, tingkat suku bunga, selera masyarakat, harga barang, fasilitas
kredit, dan kekayaan masyarakat.
D. Bank
1. Pengertian
Bank
Menurut UU No. 10 Tahun 1998
tantang Perbankan menyatakan bahwaa bank adalah bada usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Fungsi
Bank Secara Umum
a.
Sebagai penerima kredit (kredit pasif) atau lebih dikenal dengan
penghimpun dana darimasyarakat dalam bentuk simpanan, tabungan berjangka maupun
simpanan dalam bentuk giro atau rekening koran.
b. Sebagai pemberi kredit
(kredit aktif) kepada masyarakat.
c.
Sebagai perantara lalu lintas pembayaran.
3. Bank
Sentral
Bank Sentral adalah lembaga
negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari
suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan, serta
menjalankan fungsi sebagai lender of last resort. Selain itu
bank sentral mempunyai fungsi:
a.
Penyelesaian utang piutang
b. Mengedarkan uang kertas
c.
Wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak.
d. Sumber dana pinjaman
terakhir.
e. Memegang cadangan kas
sistem.
f.
Mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat
kegiatan ekonomi.
Bank Indonesia menurut UU
No. 23 Tahun 1999 adalah lembaga yang independen, bebas dari campur tangan
pemerintah dan/atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara
tegas diatur dalam UU ini. Tujuan utama BI adalah mecapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia
mempunyai tugas:
a.
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b. Mengatur dan manjaga
kelancaran sistem pembayaran.
c.
Mengatur dan mengawasi bank lain.
4. Bank
Umum
Bank umum adalah bank yang
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tugas bank umum yaitu menghimpun
dana dari masyarakat, member pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa
lalulintas keuangan masyarakat.
a.
Fungsi Utama Bank Umum
1) Pengumpul dana dari
masyarakat.
2) Pembiayaan (mengeluarkan
dana kepada masyarakat).
3) Peningkatan faedah dari
masyarakat.
4) Penanggung resiko dana
masyarakat dari berbagai hal yang mungkin terjadi, seperti inflasi.
b. Fungsi Tambahan Bank Umum
1) Mamberikan fasilitas
pengiriman uang.
2) Penggunaan cek (pencairan
cek).
3) Memberikan garansi bank.
5. Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
Adalah bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu, dengan cara memberikan kredit kepada masyarakat. BPR tidak
diperkanankan untuk menerima simpanan dalam bentuk giro, ikut serta dalam lalu
lintas pembayaran, usaha jual beli valuta asing, penyertaan modal, dam
melakukan jasa peransurasian. Contoh bank BPR adalah bank desa, bank pegawai,
LPN, LPD, LPK dan lainnya.
6. Produk
dan Jasa Bank
a.
Produk Perbankan. Terdiri dari kredit pasif dan kredit aktif. Kredit
aktif produk Perbankan diantaranya giro, deposito, sertifikat deposito,
tabungan, deposit on call, dan deposit automatic roll over. Sedangkan kredit aktif produk perbankan diantaranya
kredit rekening Koran (R/K), kredit reimburse (letter of credit), kredit aksep,
kredit documenter, dan kredit dengan jaminan surat-surat berharga.
b. Jasa perbankan.
1) Jual beli valuta asing
2) Jasa penyimpanan
3) Pengiriman/transfer uang
4) Pemberian jaminan
5) Kartu kredit (credit card)
6) Cek perjalanan
7) Inkaso
8) ATM
9) Kartu debet
10)
Diskonto
E. Lembaga Keuangan Nonbank
Lembaga keuangan Nonbank adalah semua badan yang
melakukan kegiatan dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan nonbank nerkembang sejak tahun 1972 dengan tujuan untuk
mendorong perkembangan pasar modal serta membantu pemodalan
perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Jenis-jenis lembaga keuangan nonbank
meliputi :
1.
Lembaga pembiayaan pembangunan dan lembaga perantara, penerbitan, dan
perdaganan surat berharga.
2.
Asuransi.
3.
Leasing.
4.
Dana pension
5.
Pegadaian
6.
Koperasi simpan pinjam
F. Kebijakan Moneter
Macam-macam
Kebijakan Moneter
1.
Kebijakan
Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan
jalan menjual surat-surat berharga pada saat inflasi dan membeli/ menarik
surat-surat berhaga pada saat deflasi. Apabila pemerintah menghendaki
menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah harus menjual obligasi di pasar
bebas. Bank Indonesia dalam kebijakan pasar terbuka dengan menngeluarkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Pasar Uang.
2.
Kebijakan
Diskonto (Discount Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan
jalan menaikkan suku bunga pada saat inflasi dan menurunkan pada saat deflasi,
ditunjukkan untuk menaikkan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi
maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena
modal diskontonya atau discount rate policy (tingkat bunga yang dikenakan pada
bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah uang yang beredar
cenderumg berkurang, begitu sebaliknya.
3.
Kebijakan
Cadangan kas (Cash Ratio Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah dengan
jalan menaikkan cadangan kas pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada
saat deflasi, atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar
dengan uang yan mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk
menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Cara baru untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat yaitu
dengan car amengubah-ubah minimum kas rasio. Bank sentral pada umumnya
menentukan anka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank.
Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. Bila pemerintah
menurunkan minimum kas rasio, maka dengan uang tunai yang sama bank dapt
menciptakan uang lebuih banyak dari jumlah sebelumnya.
4.
Kebijakan
Kredit Ketat
Yaitu kebijakan pemerintah dengan
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit,
kredit boleh diberikan asal memenuhi syarat 5C, Character, Capability,
collateral, capital, dan Condition of economy, tetapi pada saat deflasi syarat
dapat dipelonggar. Bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank
umum dalam hal memberikan kredit kepada nasabah melalui berbagai macam
peraturan kredit.
5.
Kebijakan
Dorongan Moral (Moral Suasion)
Himbauan moral adalah kebijakan
moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada
pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk
berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak
jumlah uang beredar pada perekonomian.
6.
Kebijakan
Sanering
Yaitu kebijakan memotong nilainominal
pada saat inflasi, misalnya Rp 1.000,00 menjadi Rp 1,00
7.
Kebijakan
Devaluasi
Yaitu menurunkan nilai mata uang
asing, dengan tujuan mendorong ekspor dan menghambat impor.
8.
Kebijakan
revaluasi
Yaitu kebijakan menaikkan nilai mata
uang sendiri terhadap nilai mata uang asing.
@ Aji Ridho.
@ Aji Ridho.
Mantab Gan
BalasHapusterima kasih, sangat bermanfaat;)
BalasHapusOke mntp
BalasHapusOke mntp
BalasHapusKalo latarnya item, tulisannya jangan item lah ga keliatan
BalasHapusMaaf kak sudah lama nggak update blog sekitar 5 tahun
HapusOke mantap thank sangat membantu saya yg kehilangan buku besok ulangan😂
BalasHapus😅 siiaappp.. semangat
Hapusok. makasih bnyk.
BalasHapusMakasih
BalasHapusTerima kasih kembali😄
Hapusfyf
BalasHapusBnyk bngt bu
BalasHapusMakasihhh kak
BalasHapus